NAGEKEO - Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Nagekeo sejak Desember 2021 hingga pertengahan Januari 2022 tercatat ada 25 orang terinfeksi demam mematikan tersebut bahkan satu diantaranya dilaporkan meninggal dunia.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo, dr. Emerentiana Reni Wahjuningsih kepada indonesiasatu.co.id, Senin (24/01/2022) di ruang kerja nya.
Tingginya curah hujan di beberapa wilayah dan rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan, mengakibatkan nyamuk jenis Aides Aegepty bebas berkembang biak di sekitar tempat tinggal.
Bentuk preventif menekan kenaikan angka DBD di Kabupaten Nagekeo, Reni menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan pola 4M yakni, Menguras, Menutup, Mengubur dan Memantau.
"Dengan tingginya kasus DBD tersebut, masyarakat diwajibkan untuk lebih waspada dan menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) juga menerapkan pola 4 M plus dalam kehidupan sehari - hari, " imbuhnya.
Reni menjelaskan, pola 4 M yang dimaksud ialah menguras wadah air seperti bak mandi, gentong air, ember, vas bunga, tempat minum burung, penampung air kulkas setiap minggu.
Mengubur semua barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti ban bekas, kaleng bekas, panci/baskom bekas, tempurung.
Memantau semua wadah air serta menutup rapat semua wadah/penampung air agar nyamuk tidak masuk dan bertelur. Hal itu guna mencegah telur dan jentik nyamuk tidak berkembangbiak.
"Masyarakat juga diminta agar jangan menggantung atau menumpuk pakaian, selalu menggunakan obat nyamuk di rumah, menggunakan kelambu, menanam bunga lavender dan daun sereh di sekitar pekarangan rumah hingga membubuhkan abate di bak penampungan air, " kata Reni.
Katanya lagi, apabila masyarakat mentaati himbauan pola hidup 4M dan aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk, maka potensi penyebaran DBD di Nagekeo dapat ditekan.
Selain himbauan di atas, Reni mengaku, Dinas Kesehatan juga melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk dengan mengadakan fogging di wilayah yang ditemukannya warga terjangkit DBD.
Reni menyebutkan, 25 orang terinfeksi DBD di Nagekeo berdasarkan data terakhir yang dihimpun dari Rumah Sakit Daerah Aeramo yakni, 6 orang suspec, 19 orang DBD dan 1 orang meninggal dunia.
Dia juga berharap apabila ada warga yang mengalami gejala DBD seperti mual, muntah, demam tinggi selama dua hari, ruam, serta nyeri otot dan sendi agar segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.