Marsel Ladho: Kubu Penolak Waduk Berkoar Hanya Cari Panggung

    Marsel Ladho: Kubu Penolak Waduk Berkoar Hanya Cari Panggung
    Marselinus Ladho, Kepala Desa Labolewa (image by Voxntt.com)

    NAGEKEO -  Kepala Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo Marselinus Ladho menyebut kubu penolak program strategis nasional waduk Mbay/Lambo yang selama ini getol melakukan aksi protes hanya mencari panggung.

    Hal itu disampaikan Marsel Ladho saat memimpin aksi demonstrasi masyarakat dari tiga suku yakni Lambo, Rendu dan Ndora yang meminta pemerintah mempercepat proses pembangunan waduk Mbay/Lambo pada Rabu 19 Januar 2022.

    "Hadir hari ini masyarakat adat Lambo, Rendu dan Ndora. Yang bertandang  8 rumah adat hari ini semua hadir, kami serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berkepentingan untuk mengkaji Waduk Mbay/Lambo, kami pemilik rumah adat. Kemarin yang berkoar koar hanya mencari panggung, seolah olah mau memperlambat" ucap Marsel Ladho saat diberi kesempatan membuka sesi dialog antata masyarakat bersama Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja.

    Karena itu, sebagai kepala desa dan mewakili tiga suku pemilik hak Ulayat lokasi Waduk Mbay/Lambo, Ladho meminta kepada pemerintah baik Daerah maupun Pemerintah Pusat agar pembangunan dipercepat.

    "Cepat kerja, cepat bangun, Lambo Ndora Rendu untuk Nagekeo" ucapnya berapi api.

    Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja menyatakan, pemerintah Kabupaten Nagekeo sangat mendengar aspirasi masyarakat yang terkena dampak.

    Menanggapi hal itu Wakil Bupati meminta kepala Desa di tiga wilayah terkana dampak Agata mendata para pendatang baru yang tinggal sementara yang mana apabila bertujuan memperlambat proses pembangunan waduk agar keluar dari wilayah desa masing-masing.

    'Saya tegaskan Bapa Desa, pulang ini, data orang-orang yang bukan orang Ulupulu, orang Rendu, orang Lambo keluar, kita omong kita punya Sao Mere (Rumah adat red-)" Marianus.

    Menurut Marianus ini adalah proyek strategi Nasional, dan masyarakat bersama Pemerintah sudah sama melawati proses panjang serta dinamika berjalan dan hari ini kita menyaksikan bahwa banyak sekali yang mendukung.

    Untuk Bapa Mama yang hari ini datang, saya ucapkan terimakasih Bagi saya ini pengorbanan untuk seluruh Nagekeo" pungkasnya.

    Asal tahu saja, dalam aksi demontrasi tersebut masyarakat terdampak langsung Pembangunan Progarm PSN Waduk Mbay/ Lambo ami Masyarakat Forum masyarakat Adat Lambo - Ndora dan Rendu yang adalah menyatakan kurang lebih 9 sikap dan tuntutan. 

    Salah satunya adalah Forum Masyarakat Lambo , Ndora dan Rendu mengecam keras dan menolak campur tangan pihak Iluar dalam hal ini Aliansi Masyarakat adat Nusantara ( AMAN) dari Kepentingan dengan Pembangunan PSN ini di wilayah Tiga komunitas masyarakat adat dimaksud.

    Waduk Lambo
    Muhamad Yasin

    Muhamad Yasin

    Artikel Sebelumnya

    Kades Labolewa Sebut Kehadiran AMAN Mengganggu...

    Artikel Berikutnya

    Kades Ulupulu, Yohanes B. Djawa: Kami Bersyukur...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hana Rawhiti Maipi-Clarke: Anak Muda yang Mengguncang Parlemen Selandia Baru
    Hendri Kampai: Rapat Kerja dengan Jaksa Agung RI, Komisi III DPR RI Makin Menyala

    Ikuti Kami